Foto : http://www.serenapariser.com/wp-content/uploads/2014/12/Untitled.png
1.
Sinopsis Film
Dikisahkan seorang Guru wanita bernama Erin
Gruwel yang datang ke Woodrow Wilson High School di wilayah New Port Beach,
Long Beach, California, Amerika Serikat sebagai guru Bahasa Inggris di kelas
203 untuk mengembalikan semangat anak-anak didiknya dalam belajar, di mana
terdapat beragam geng ras yang selalu mengelompok, seperti ras kamboja, kulit
hitam, latin, dan kulit putih, dan pada saat itu sedang hangat diperbincangkan
tentang isu rasisme. Pada awal
kedatangan Erin, para murid sama sekali tidak tertarik dengan kehadirannya.
Kebanyakan dari mereka tidak senang terhadap orang berkulit putih. Mereka
menganggap bahwa Erin tidak mengerti apapun tentang kehidupan mereka yang
keras, kehidupan yang selalu berada di bawah bayang-bayang perang dan
kekerasan. Bagi mereka, kehidupan adalah bagaimana caranya mereka selamat dari
kekerasan.
Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh
Erin, baik dari pihak sekolah yang rasis, hingga pihak suami dan ayahnya.
Diskriminasi yang dilakukan oleh pihak sekolah, seperti pemisahan kelas, serta
perbedaan fasilitas yang terlihat antara ras kulit putih dan ras di luar itu
membuat Erin miris. Agar diterima oleh anak-anak didiknya, Erin mencari cara
untuk melakukan pendekatan dan metode pengajaran yang tepat. Namun, sejak Erin
disibukkan dengan pendekatan terhadap anak-anak didiknya dan bekerja paruh waktu,
timbul masalah baru, ia diceraikan oleh suaminya. Hingga pada akhirnya, ayahnya
yang semula tidak mendukung, berbalik mendukung pekerjaan Erin. Erin paham dengan kondisi anak anak didiknya
yang selalu berkelompok dengan ras mereka masing-masing. Akhirnya, ia menemukan
cara untuk “menjangkau” kehidupan mereka dengan memberikan mereka buku, dan
meminta mereka mengisinya dengan jurnal harian. Bahkan, ketika sekolah
mendiskriminasikan fasilitas buku, Erin memberikan buku baru tentang kehidupan
geng yang lekat dengan keseharian mereka. Sejak membaca jurnal harian yang
bercerita tentang kehidupan mereka yang keras, Erin semakin bersemangat untuk
mengubah kehidupan anak anak didiknya, serta menghapus batas tak terlihat yang
secara budaya memisahkan mereka dengan cara-cara yang mengagumkan.
Untuk menambah motivasi belajar Erin
mendatangkan Mrs. Miep Gies, seorang wanita penolong Anne Frank, anak Yahudi
yang hidup pada zaman Hitler dan holocaust-nya. Ia mendatangkan Mrs. Miep Gies untuk
berbagi cerita kepada anak-anak didiknya tentang sebuah bencana yang terjadi
karena rasisme, serta usaha-usaha Erin lainnya yang mendapat tantangan dari
pihak-pihak sekolah. Akhirnya, keteguhan Erin dalam mendidik mereka berbuah
hasil. Anak-anak tersebut, yang semula benci satu sama lain Karena perbedaan
ras, akhirnya menjadi berteman dan menghapus sekat sekat ras di antara mereka.
Bahkan, ketika ada kasus penembakan yang menimpa seorang kawan anak didiknya, ia mengajarkan tentang
arti kejujuran. Jurnal harian yang telah mereka tulis, diketik dan dikumpulkan
menjadi satu buku. Erin menamai kumpulan buku harian murid-muridnya dengan nama
The Freedom Writers Diary.
2.
Analisis Film
Dari film The Freedom Writers banyak
pelajaran yang bisa dipetik bahwa kehidupan sosial dalam diri seorang siswa
akan mempengaruhi sistem sekolah yang ada. Kesempatan dalam keberhasilan mereka
dalam bersekolah tidak sama karena keadaan sosial yang mereka miliki berbeda.
Dalam pendidikan juga terdapat masalah sosial yang dihadapi maka harus ada
terciptanya solusi yang tepat bagi pembelajaran siswa dalam bersekolah. Di
kelas 203 murid-murid yang dihadapi oleh Erin Gruwel adalah perbedaan ras, maka
Erin mencari metode yang tepat digunakan dalam proses belajar mengajar. Didalam
jurnal Ardi Priyatno Utomo dijelaskan bahwa Teori Multiple Intelligence yang
dikembangkan oleh Howard Gardner sebagai kritik terhadap test IQ milik Alfred
Binet cocok digunakan sebagi konsep kecerdasan. Ada beberapa paradigma yang
Gardner coba ubah, diantaranya kecerdasan tidak bergantung kepada test formal,
kecerdasan tersebut dapat dilihat dari banyak dimensi atau dengan kata lain
makna akan kecerdasan tersebut luas, serta kecerdasan merupakan proses
discovering ability atau penemuan atas kemampuan diri sendiri. Di dalam 8
konsep kecerdasan menurut gardner terdapat Kecerdasan Intrapersonal adalah
Kecerdasan untuk memahami diri sendiri dan menata kehidupan dirinya secara
efektif dan Kecerdasan Interpersonal yaitu Mampu untuk memahami dan
berinteraksi secara efektif dengan orang lain.
Hal pertama yang dilakukan Erin dalam
mengembalikan semangat belajar siswa adalah dengan mengajak seluruh muridnya
untuk menulis diary harian mereka dan memberikan buku agar murid-muridnya
belajar mengungkapkan apa yang mereka alami dan dilihat disekitar mereka
melalui tulisan. Dari catatan diary mereka, Erin mengerti keadaan yang
sebenarnya mereka alami. Selanjutnya Erin mengajak murid-muridnya untuk pergi
ke museum sebagai pembelajarn diluar sekolah. Erin hendak memberikan
pengetahuan seputar Tragedi Holocaust yang menimpa orang-orang Yahudi di zaman
kekuasaan Hitler. Ia mencoba menjelaskan bahwa kehidupan berkelompok dengan
tujuan perang ras yang mereka jalankan itu tidak ada gunanya dan tidak ada
apa-apanya jika dibandingkan dengan Holocaust. Selanjutnya upaya Erin adalah
melakukan penyatuan terhadap murid-muridnya dengan membuat acara penggalangan
dana untuk mengundang Mrs. Miep Gies ke sekolahnya, penggalangan dana yang
dilakukan murid-murid 203 dengan penuh rasa kebersamaan dan tanggung jawab
serta tanpa melihat ras ataupun warna kulit hitam. Diakhir cerita film
tersebut, Erin mempunyai ide yaitu tulisan-tulisan murid-murid dikelas 203
dibukukan dengan judul The Freedom Writers Diary.
Daftar
Pustaka
Utomo
Ardi Priyatno, September 2013, “ SEKOLAH BERLABEL MULTIPLE INTELLIGENCE (Studi Menyingkap Realitas
Pada Sekolah Berlabel Multiple Intelligence)”. JURNAL SOSIAL DAN POLITIK. Volume 2, No. 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar