Sebab
kapitalisme menurut Ersartz di asia, (oleh Yastiuhara) yaitu adanya Campur tangan
pemerintah dan Teknologi tak memadai. Soslusinya yaitu Memperbaiki campur
tangan pemerintah dan memperbaiki kualitas SDM dalam teknologi dan ilmu
pengetahuan. Sejarah kapitalisme di Indonesia yaitu VOC. Robinson mengungkapkan
ada 4 tahap kapitalisme Indonesia :
Jumat, 01 Juli 2016
Pluralitas di INDONESIA (studi kasus Tionghoa dan Pribumi)
Pada
masyarakat dahulu alkulturasi budaya antara Jawa dan Tionghoa seperti hal yang
biasa, perubahan terjadi ketika ada sekelompok membuat stigma yang berbeda
yaitu ketika Belanda masuk membuat perpecahan antara kaum Tionghoa, Arab dan
pribumi baik dari sisi budaya dan ekonomi yang mengharuskan dipisah. Pada
golongan Arab pernah terjadi perang Diponegoro yang menjadikan sentimen agama
bisa menjadi alat persatuan sehingga Belanda berpikir harus menggolongkan
rakyat jajahannya. Pada golongan Tionghoa diberi keleluasaan berekonomi oleh
Belanda dengan pajak yang tinggi sehingga hal ini yang membuat persepsi buruk
seperti jika kaum Tionghoa sukses berekonomi maka kaum pribumi harus iri. Kaum
Tionghoa yang tidak berekonomi mempunyai nasionalisme sendiri bahwa tanah yang
didudukinya adalah tanah mereka.
Terbentuknya Ilmu Sosial di INDONESIA
Diawali
dengan sejarah dunia, Robert K Merton melihat di inggris pada abad 17 mempunyai
sebuah etos yang terdiri dari 4 prinsip yaitu komunalitas, universalisme,
ketanpapamrihan dan skeptisisme. Dimana hal ini menjadi perubahan setelah eropa
mengalami pengaruh sekian lama dari dogma agama. Pada saat itu pula ilmu
pengetahuan, industry dan masyarakat industry menjadi bagian dari sejarah barat
yang membutuhkan penjelasan baru dari pemikir sosial dikarenakan adanya ketidakteraturan
sosial. Maka kepentingan ideologi menjadi hal yang utama. Pada abad renainsance
para pemikir mencoba untuk mengetahui bagaimana cara memahami realitas yang
kemudian disebut dengan perdebatan metode (Methodein Streit). Kelahiran ilmu
alam menjadi hal yang pertama dan dianggap absolut dikarenakan sifatnya yang
kontinyu dan perubahan realitasnya lama berbeda dengan ilmu sosial perubahan
realitasnya begitu cepat.
“KPK (Komisi Pembrantasan Korupsi)” Dalam Pandangan Sosiologis – (Ditulis pada tahun 2015)
Histori
awal pembentukan KPK dimulai dari masa setelah reformasi terjadi. Adanya
ketidakpercayaan (distrust) masyarakat terhadap semua institusi berbau pada
masa orba. Rezim kekuasaan presiden Soeharto membuat muak semua lapisan
masyarakat karena saat itu ketimpangan sosial terjadi dimana-mana termasuk
korupsi tetapi selama 30 tahunan kekuasaan berlangsung seolah-olah tidak
terjadi apa-apa namun realitanya sebaliknya. Setelah pergerakan mahasiswa 98
berhasil membuka kunci demokrasi, lembaga institusi yang sebelumnya biasa
menangani kasus-kasus korupsi yaitu lembaga kepolisian seolah-olah tidak
dipercaya lagi. Pengaruh terbentuknya KPK juga dikarenakan banyaknya laporan
masyarakat sering tidak dilanjuti, yang kedua penanganan berlarut-larut dan
ketiga penanganan justru untuk melindungi hak yang lebih diuntungkan (penguasa).
Langganan:
Postingan (Atom)