Minggu, 14 Februari 2016

Analisis Film Freedom Writers


 Foto : http://www.serenapariser.com/wp-content/uploads/2014/12/Untitled.png


1. Sinopsis Film                                            
    Dikisahkan seorang Guru wanita bernama Erin Gruwel yang datang ke Woodrow Wilson High School di wilayah New Port Beach, Long Beach, California, Amerika Serikat sebagai guru Bahasa Inggris di kelas 203 untuk mengembalikan semangat anak-anak didiknya dalam belajar, di mana terdapat beragam geng ras yang selalu mengelompok, seperti ras kamboja, kulit hitam, latin, dan kulit putih, dan pada saat itu sedang hangat diperbincangkan tentang isu rasisme.  Pada awal kedatangan Erin, para murid sama sekali tidak tertarik dengan kehadirannya. Kebanyakan dari mereka tidak senang terhadap orang berkulit putih. Mereka menganggap bahwa Erin tidak mengerti apapun tentang kehidupan mereka yang keras, kehidupan yang selalu berada di bawah bayang-bayang perang dan kekerasan. Bagi mereka, kehidupan adalah bagaimana caranya mereka selamat dari kekerasan.                           

   Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Erin, baik dari pihak sekolah yang rasis, hingga pihak suami dan ayahnya. Diskriminasi yang dilakukan oleh pihak sekolah, seperti pemisahan kelas, serta perbedaan fasilitas yang terlihat antara ras kulit putih dan ras di luar itu membuat Erin miris. Agar diterima oleh anak-anak didiknya, Erin mencari cara untuk melakukan pendekatan dan metode pengajaran yang tepat. Namun, sejak Erin disibukkan dengan pendekatan terhadap anak-anak didiknya dan bekerja paruh waktu, timbul masalah baru, ia diceraikan oleh suaminya. Hingga pada akhirnya, ayahnya yang semula tidak mendukung, berbalik mendukung pekerjaan Erin.  Erin paham dengan kondisi anak anak didiknya yang selalu berkelompok dengan ras mereka masing-masing. Akhirnya, ia menemukan cara untuk “menjangkau” kehidupan mereka dengan memberikan mereka buku, dan meminta mereka mengisinya dengan jurnal harian. Bahkan, ketika sekolah mendiskriminasikan fasilitas buku, Erin memberikan buku baru tentang kehidupan geng yang lekat dengan keseharian mereka. Sejak membaca jurnal harian yang bercerita tentang kehidupan mereka yang keras, Erin semakin bersemangat untuk mengubah kehidupan anak anak didiknya, serta menghapus batas tak terlihat yang secara budaya memisahkan mereka dengan cara-cara yang mengagumkan.                              

    Untuk menambah motivasi belajar Erin mendatangkan Mrs. Miep Gies, seorang wanita penolong Anne Frank, anak Yahudi yang hidup pada zaman Hitler dan holocaust-nya. Ia mendatangkan Mrs. Miep Gies untuk berbagi cerita kepada anak-anak didiknya tentang sebuah bencana yang terjadi karena rasisme, serta usaha-usaha Erin lainnya yang mendapat tantangan dari pihak-pihak sekolah. Akhirnya, keteguhan Erin dalam mendidik mereka berbuah hasil. Anak-anak tersebut, yang semula benci satu sama lain Karena perbedaan ras, akhirnya menjadi berteman dan menghapus sekat sekat ras di antara mereka. Bahkan, ketika ada kasus penembakan yang menimpa seorang  kawan anak didiknya, ia mengajarkan tentang arti kejujuran. Jurnal harian yang telah mereka tulis, diketik dan dikumpulkan menjadi satu buku. Erin menamai kumpulan buku harian murid-muridnya dengan nama The Freedom Writers Diary.
 
2. Analisis Film
    Dari film The Freedom Writers banyak pelajaran yang bisa dipetik bahwa kehidupan sosial dalam diri seorang siswa akan mempengaruhi sistem sekolah yang ada. Kesempatan dalam keberhasilan mereka dalam bersekolah tidak sama karena keadaan sosial yang mereka miliki berbeda. Dalam pendidikan juga terdapat masalah sosial yang dihadapi maka harus ada terciptanya solusi yang tepat bagi pembelajaran siswa dalam bersekolah. Di kelas 203 murid-murid yang dihadapi oleh Erin Gruwel adalah perbedaan ras, maka Erin mencari metode yang tepat digunakan dalam proses belajar mengajar. Didalam jurnal Ardi Priyatno Utomo dijelaskan bahwa Teori Multiple Intelligence yang dikembangkan oleh Howard Gardner sebagai kritik terhadap test IQ milik Alfred Binet cocok digunakan sebagi konsep kecerdasan. Ada beberapa paradigma yang Gardner coba ubah, diantaranya kecerdasan tidak bergantung kepada test formal, kecerdasan tersebut dapat dilihat dari banyak dimensi atau dengan kata lain makna akan kecerdasan tersebut luas, serta kecerdasan merupakan proses discovering ability atau penemuan atas kemampuan diri sendiri. Di dalam 8 konsep kecerdasan menurut gardner terdapat Kecerdasan Intrapersonal adalah Kecerdasan untuk memahami diri sendiri dan menata kehidupan dirinya secara efektif dan Kecerdasan Interpersonal yaitu Mampu untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain.

    Hal pertama yang dilakukan Erin dalam mengembalikan semangat belajar siswa adalah dengan mengajak seluruh muridnya untuk menulis diary harian mereka dan memberikan buku agar murid-muridnya belajar mengungkapkan apa yang mereka alami dan dilihat disekitar mereka melalui tulisan. Dari catatan diary mereka, Erin mengerti keadaan yang sebenarnya mereka alami. Selanjutnya Erin mengajak murid-muridnya untuk pergi ke museum sebagai pembelajarn diluar sekolah. Erin hendak memberikan pengetahuan seputar Tragedi Holocaust yang menimpa orang-orang Yahudi di zaman kekuasaan Hitler. Ia mencoba menjelaskan bahwa kehidupan berkelompok dengan tujuan perang ras yang mereka jalankan itu tidak ada gunanya dan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Holocaust. Selanjutnya upaya Erin adalah melakukan penyatuan terhadap murid-muridnya dengan membuat acara penggalangan dana untuk mengundang Mrs. Miep Gies ke sekolahnya, penggalangan dana yang dilakukan murid-murid 203 dengan penuh rasa kebersamaan dan tanggung jawab serta tanpa melihat ras ataupun warna kulit hitam. Diakhir cerita film tersebut, Erin mempunyai ide yaitu tulisan-tulisan murid-murid dikelas 203 dibukukan dengan judul The Freedom Writers Diary.

Daftar Pustaka
Utomo Ardi Priyatno, September 2013, “ SEKOLAH BERLABEL MULTIPLE     INTELLIGENCE (Studi Menyingkap Realitas Pada Sekolah Berlabel Multiple Intelligence)”. JURNAL SOSIAL DAN POLITIK.  Volume 2, No. 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar