Selasa, 22 November 2016

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA



A. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari kata “systēma” (dalam Bahasa Yunani) yang mengandung arti “keseluruhan dari bermacam-macam bagian “.
Pengertian sistem menurut beberapa ahli :
L. James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
C.W. Churchman. 
“Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
B. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu proses penerapan yang saling behubungan dan berinteraksi yang dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri.
Sistem Ekonomi terbagi menjadi 4 macam yaitu :
  1. Sistem Ekonomi Tradisional
  2. Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat
  3. Sistem Ekonomi Bebas/Liberal
  4. Sistem Ekonomi Campuran
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ini memiliki tradisi aktivitas ekonomi yang dilakukan secara turun-temurun. Dan masyarakatnya tetap menjaga nilai budaya setempat, sehingga kegiatan perekonomiannya masih bergotong-royong dan kekeluargaan.

Materi Perubahan Sosial



Pengertian Perubahan Sosial

            Menurut para ahli sosiologi perubahan sosial adalah :
1. Max Weber
Perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur.
2. Emile Durkheim  
Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.

3. Prof. Selo Soemardjan

Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya.

Kota dan Dana Desa Harapan Mengurangi Urbanisasi


Berlanjutnya estafet pemerintahan di tangan presiden Jokowi, pada tahun 2015 kemarin rencana pemerintah memberikan dana yang disalurkan ke Desa akan terealisasikan secara bertahap atau yang dimaksud dengan Dana Desa. Presiden mengharapkan dana desa dapat menjadi dana untuk roda perekonomian desa. Seperti yang dilansir dari laman Kompas.com (beberapa bulan yang lalu), Untuk tahun 2015 dana desa yang diberikan yaitu 600 hingga 800 juta setiap desa dan ditahun berikut-berikutnya hingga trilyunan. Dengan demikian apa yang dilakukan pemerintah tidak main-main dan jika kedepannya perekonomian desa berhasil berkembang pesat maka tidak menutup kemungkinan dapat mengurangi lajur Urbanisasi.

Berbicara mengenai Urbanisasi, beberapa waktu yang lalu penulis pernah berbincang-bincang dengan salah satu penjual di warung makan daerah salah satu desa kab. Malang. Saat itu penulis bertanya mengenai keuntungan yang bisa didapatkan dalam sehari. Ibu-ibu penjual di warung makan tersebut seolah pesimis, beliau menjawab bahwa di desa untuk cari uang sulit dengan berjualan tetapi kalo mencari sayur-mayur itu mudah didapatkan. Pernyataan-pernyataan seperti itu dari masyarakat acap kali kita dengar yang bisa menjadi salah satu motivasi/ mindset hijrahnya masyarakat desa ke kota agar bisa mendapatkan uang yang banyak.

Kota dan Dana Desa Harapan Mengurangi Urbanisasi

Berlanjutnya estafet pemerintahan di tangan presiden Jokowi, pada tahun 2015 kemarin rencana pemerintah memberikan dana yang disalurkan ke Desa akan terealisasikan secara bertahap atau yang dimaksud dengan Dana Desa. Presiden mengharapkan dana desa dapat menjadi dana untuk roda perekonomian desa. Seperti yang dilansir dari laman Kompas.com (beberapa bulan yang lalu), Untuk tahun 2015 dana desa yang diberikan yaitu 600 hingga 800 juta setiap desa dan ditahun berikut-berikutnya hingga trilyunan. Dengan demikian apa yang dilakukan pemerintah tidak main-main dan jika kedepannya perekonomian desa berhasil berkembang pesat maka tidak menutup kemungkinan dapat mengurangi lajur Urbanisasi.

Berbicara mengenai Urbanisasi, beberapa waktu yang lalu penulis pernah berbincang-bincang dengan salah satu penjual di warung makan daerah salah satu desa kab. Malang. Saat itu penulis bertanya mengenai keuntungan yang bisa didapatkan dalam sehari. Ibu-ibu penjual di warung makan tersebut seolah pesimis, beliau menjawab bahwa di desa untuk cari uang sulit dengan berjualan tetapi kalo mencari sayur-mayur itu mudah didapatkan. Pernyataan-pernyataan seperti itu dari masyarakat acap kali kita dengar yang bisa menjadi salah satu motivasi/ mindset hijrahnya masyarakat desa ke kota agar bisa mendapatkan uang yang banyak.

Jumat, 01 Juli 2016

Kapitalisme Tulen (Ersatz)

Sebab kapitalisme menurut Ersartz di asia, (oleh Yastiuhara) yaitu adanya Campur tangan pemerintah dan Teknologi tak memadai. Soslusinya yaitu Memperbaiki campur tangan pemerintah dan memperbaiki kualitas SDM dalam teknologi dan ilmu pengetahuan. Sejarah kapitalisme di Indonesia yaitu VOC. Robinson mengungkapkan ada 4 tahap kapitalisme Indonesia :

Pluralitas di INDONESIA (studi kasus Tionghoa dan Pribumi)




        Pada masyarakat dahulu alkulturasi budaya antara Jawa dan Tionghoa seperti hal yang biasa, perubahan terjadi ketika ada sekelompok membuat stigma yang berbeda yaitu ketika Belanda masuk membuat perpecahan antara kaum Tionghoa, Arab dan pribumi baik dari sisi budaya dan ekonomi yang mengharuskan dipisah. Pada golongan Arab pernah terjadi perang Diponegoro yang menjadikan sentimen agama bisa menjadi alat persatuan sehingga Belanda berpikir harus menggolongkan rakyat jajahannya. Pada golongan Tionghoa diberi keleluasaan berekonomi oleh Belanda dengan pajak yang tinggi sehingga hal ini yang membuat persepsi buruk seperti jika kaum Tionghoa sukses berekonomi maka kaum pribumi harus iri. Kaum Tionghoa yang tidak berekonomi mempunyai nasionalisme sendiri bahwa tanah yang didudukinya adalah tanah mereka.

Terbentuknya Ilmu Sosial di INDONESIA




Diawali dengan sejarah dunia, Robert K Merton melihat di inggris pada abad 17 mempunyai sebuah etos yang terdiri dari 4 prinsip yaitu komunalitas, universalisme, ketanpapamrihan dan skeptisisme. Dimana hal ini menjadi perubahan setelah eropa mengalami pengaruh sekian lama dari dogma agama. Pada saat itu pula ilmu pengetahuan, industry dan masyarakat industry menjadi bagian dari sejarah barat yang membutuhkan penjelasan baru dari pemikir sosial dikarenakan adanya ketidakteraturan sosial. Maka kepentingan ideologi menjadi hal yang utama. Pada abad renainsance para pemikir mencoba untuk mengetahui bagaimana cara memahami realitas yang kemudian disebut dengan perdebatan metode (Methodein Streit). Kelahiran ilmu alam menjadi hal yang pertama dan dianggap absolut dikarenakan sifatnya yang kontinyu dan perubahan realitasnya lama berbeda dengan ilmu sosial perubahan realitasnya begitu cepat.

“KPK (Komisi Pembrantasan Korupsi)” Dalam Pandangan Sosiologis – (Ditulis pada tahun 2015)







Histori awal pembentukan KPK dimulai dari masa setelah reformasi terjadi. Adanya ketidakpercayaan (distrust) masyarakat terhadap semua institusi berbau pada masa orba. Rezim kekuasaan presiden Soeharto membuat muak semua lapisan masyarakat karena saat itu ketimpangan sosial terjadi dimana-mana termasuk korupsi tetapi selama 30 tahunan kekuasaan berlangsung seolah-olah tidak terjadi apa-apa namun realitanya sebaliknya. Setelah pergerakan mahasiswa 98 berhasil membuka kunci demokrasi, lembaga institusi yang sebelumnya biasa menangani kasus-kasus korupsi yaitu lembaga kepolisian seolah-olah tidak dipercaya lagi. Pengaruh terbentuknya KPK juga dikarenakan banyaknya laporan masyarakat sering tidak dilanjuti, yang kedua penanganan berlarut-larut dan ketiga penanganan justru untuk melindungi hak yang lebih diuntungkan (penguasa).

Kamis, 30 Juni 2016

Review : Syed Husein Al Attas, Sosiologi Korupsi, LP3ES, 1981 Bab 1 (Pendahuluan), Bab 2 (Anatomi Korupsi)


Sejatinya dapat dikatakan manusia tidak akan lepas dari yang namanya korupsi. Sejak dari zaman penjajahan belanda sampai di belahan dunia manapun korupsi tetap ada. Jika dianalogikan manusia merupakan individu yang haus akan kekuasaan, sebagai contoh pada kaum primitif perebutan wilayah adalah hal yang wajar dari dulu. Inti korupsi adalah penyalahgunaan kepercayaan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Esensi korupsi adalah pencurian melalui penipuan dalam situasi yang mengkhianati kepercayaan. Dua bentuk korupsi yang sulit untuk dimasukkan ke dalam ciri-ciri korupsi yaitu nepotisme dan korupsi otogenik yang dilakukan oleh seorang diri. Brooks mencetuskan subyek yang ia sebut autocorruption. Sebagai contoh penyalahgunaan kekuasaan yang laten seperti anggota dewan yang menyetujui berlakunya undang-undang tanpa melihat akibat kedepannya. Contoh lain pembuatan laporan belanja yang tidak benar. 

Review Chapter 1 & 2, John Hannigan Environmental Sociology Environmental sociology as a field of inquiry & Contemporary theoretical approaches to environmental sociology




Kajian mengenai sosiologi lingkungan dimulai baru-baru ini dengan momentum awal yaitu Earth Day pada tahun 1970 sebagai klaim simbolis 'Hari 1‘environmentalisme baru. Sebelumnya ilmu-ilmu sosial lebih mengkaji terhadap hal yang bersifat Aposentrisme (kajian mengenai manusia), mereka belum menyadari bahwa alam mempunyai relasi yang kuat dengan manusia. Lebih lagi pandangan sosiolog klasik tidak memiliki teori atau penelitian untuk memahami hubungan masyarakat dan lingkungan. Perintis sosiologi klasik -Émile Durkheim, Karl Marx dan Max Weber bisa dibilang memiliki dimensi lingkungan secara implisit untuk kerja teoritis mereka. Sebagian besar karena penerjemah Amerika lebih menyukai penjelasan struktur sosial daripadayang fisik atau lingkungan (Buttel 1986:338).

Pendidikan Anti-Korupsi: Efektifkah ?




Korupsi seolah-olah sudah menjadi membudaya di Indonesia. Pada pertemuan kuliah beberapa waktu lalu disinggung bahwa aliran culturalis menyatakan akar permasalahan korupsi di Indonesia adalah semenjak jaman feodalisme. Adapun bentuk dari korupsi menurut aliran culturalis yaitu yang pertama komunalisme menyatakan korupsi dalam bentuk ini sebagai tindakan setia kawan atau praktek yang dianggap sebagai bentuk perwujudan komunalisme. Contoh, seorang pelamar kerja melamar di perusahaan temannya yang sebagai direktur maka dari  hubungan  pertemanan  itu   pelamar    tersebut diterima kerja. Bentuk kedua yaitu patron-klien menyatakan yang diatas dan yang dibawah patron menjadi penentu klien yang mengikuti dan meniru. Contoh, korupsi waktu yang dilakukan atasan perusahaan yang sering datang terlambat untuk bekerja maka keterlamabatan atasannya ditiru oleh bawahannya. Selain itu banyak persoalan menurut penulis yang ada hubungannya dengan korupsi di Indonesa seperti kemiskinan, pendapatan perkapita, pola pikir kapitalis, dll. Jika kita logikakan saja banyaknya orang miskin akibat dominasi kapitalisme telanjang di Indonesia membuat adanya kaum terdominasi atau kaum yang tidak mampu melawan kapitalisme maka jalan pendek mereka lakukan yaitu dengan cara korupsi.

Mengurai Praktek Korupsi dalam penempatan PRT (Pembantu Rumah Tangga) Migran Ke Luar Negeri

Maraknya pemberitaan di media mengenai kasus TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dianiaya atau menganiaya majikannya sering mewarnai negeri ini, ini tidak lepas karena sebagian besar TKI bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT). Pendidikan para TKI kebanyakan paling maksimal hanya lulusan SMP atau SMA, pengetahuan dan kemampuan yang mereka miliki tidak seimbang jika bekerja di luar negeri. Kesiapan mereka hanya pas-pasan yang biasanya mereka dapatkan dari pelatihan saat berada di biro Penyalur Jasa TKI. Tidak jarang dapat ditemui para Penyalur Jasa TKI ini melakukan tindakan penyuapan untuk memperlancar proses pemberangkatan para calon TKI yang kadang sampai melebihi kuota yang diberikan. Kong-kalikong atau kolusi antara birokrasi dan perusahaan penyalur menjadi kunci rantai kebijakan PRT Migran. Tetapi hal yang paling koruftif adalah penempatan pejabat-pejabat tinggi yang semata-mata didasarkan pada kepentingan politik, dan bukan pada kapabilitas dan keahlian.

Minggu, 14 Februari 2016

Menelaah Kasus Revitalisasi Hutan Kota Malabar dengan tiga perspektif tokoh sosiologi yaitu Karl Marx, Emile Durkheim dan Max Weber


1. Pendahuluan
Setelah sempat beberapa bulan tertunda, kemarin pada jumat 30 Oktober 2015 dilansir dari suryamalang.com bahwa PT Amerta Indah Otsuka selaku CSR (Corporate Social Responbility) penanggungjawab pendanaan sebesar Rp 2,5 Milyar siap melanjutkan revitalisasi hutan kota malabar. Pengertian revitalisasi adalah merubah tempat agar dapat digunakan untuk fungsi yang lebih sesuai (Eko Budihardjo: 1989). Sebelumnya di beberapa media massa dikabarkan masyarakat banyak yang kontra dan melakukan kampanye Save Hutan Kota Malang, dengan menambah berbagai fasilitas namun pembangunan fasilitas-fasilitas akan mengganggu ekosistem lingkungan. Sesuai Undang-Undang nomor 26 tahun 2007, RTH terbagi menjadi dua jenis, yaitu Ruang Terbuka Publik dan Ruang Terbuka Privat. Berdasarkan pasal 29 ayat (2) dan (3) undang-undang tersebut, proporsi RTH pada wilayah kota paling sedikit 30 persen dari luas wilayah kota, sedangkan khusus untuk RTH publik proporsi luas yang harus disediakan oleh pemerintah paling sedikit seluas 20 persen luas wilayah kota. Meski banyak mendapat penolakan, Wali Kota Malang abah Anton tetap kukuh akan melanjutkan program revitalisasi tersebut karena menurut dia tidak ada perusakan dalam pelaksanaannya. Ia menegaskan segala bentuk pembangunan digunakan untuk kesejahteraan masyarakat dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Penggunaan pendapatan kota untuk beberapa hal tidak mengambil APBD karena APBD khusus untuk kesejahteraan masyarakat, kalau pembangunan taman kota dan revitalisasi harus cari pihak ketiga (CSR). 

Analisis Film Freedom Writers


 Foto : http://www.serenapariser.com/wp-content/uploads/2014/12/Untitled.png


1. Sinopsis Film                                            
    Dikisahkan seorang Guru wanita bernama Erin Gruwel yang datang ke Woodrow Wilson High School di wilayah New Port Beach, Long Beach, California, Amerika Serikat sebagai guru Bahasa Inggris di kelas 203 untuk mengembalikan semangat anak-anak didiknya dalam belajar, di mana terdapat beragam geng ras yang selalu mengelompok, seperti ras kamboja, kulit hitam, latin, dan kulit putih, dan pada saat itu sedang hangat diperbincangkan tentang isu rasisme.  Pada awal kedatangan Erin, para murid sama sekali tidak tertarik dengan kehadirannya. Kebanyakan dari mereka tidak senang terhadap orang berkulit putih. Mereka menganggap bahwa Erin tidak mengerti apapun tentang kehidupan mereka yang keras, kehidupan yang selalu berada di bawah bayang-bayang perang dan kekerasan. Bagi mereka, kehidupan adalah bagaimana caranya mereka selamat dari kekerasan.                           

Rabu, 03 Februari 2016

Observasi Sosial dalam Kegiatan Ekonomi di Pasar Merjosari




    Dalam pasar tradisional didapati perilaku ekonomi pasar yang berbeda-beda antara penjual dan pembeli dalam aktivitas jual beli. Ketika intensitas pedagang dan pembeli yang sama sering melakukan transaksi jual beli, perilaku pedagang tersebut terkadang mengalami dilema. Apabila ia menjual barang dagangannya dengan harga yang tinggi, maka dagangannya tidak akan laku/ laris. Apabila ia menjual dagangannya dengan harga murah, sedangkan modalnya sangat mahal, maka kerugian yang akan dialami.

     Dalam keadaan seperti itu pedagang berusaha mencari jalan keluar yaitu dengan memilih jalan untuk membuka usaha di tempat lain. Sehingga pertentangan batin tidak ada lagi. Pedagang adalah manusia yang kreatif dan dinamis. Hal ini didasarkan kepada para pedagang tidak tertumpu pada norma-norma yang ada di dalam masyarakat. Mereka bisa menyelesaikan permasalahan pribadi tanpa melanggar norma-norma yang ada.

Analisis Sosial Kependudukan




                 Sumber: BPS Kabupaten Malang (dari hasil registrasi penduduk )