Selasa, 22 November 2016

Materi Perubahan Sosial



Pengertian Perubahan Sosial

            Menurut para ahli sosiologi perubahan sosial adalah :
1. Max Weber
Perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur.
2. Emile Durkheim  
Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.

3. Prof. Selo Soemardjan

Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya.

Dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan situasi pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, dan terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis. Didalamnya terdapat nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat.

Jenis Perubahan Sosial :

1. Perubahan Evolusi dan Revolusi
Perubahan Evolusi adalah perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat dan dalam waktu yang cukup lama. Perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu dari masyarakat tradisonal menuju modern. Perubahan yang terjadi secara lambat atau evolusi, biasanya terjadi tanpa adanya rencana dulu. Evolusi pada umumnya terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kepentingan-kepentingan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru yang tumbuh seiring dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat dengan cara berpikir mitologi ke ilmiah.
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas tentang evolusi, yaitu :
·           Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.
·           Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
·           Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian.
            Perubahan Revolusi adalah perubahan yang berlangsung cepat. Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, sebenarnya kecepatan berlangsungnya perubahan adalah relatif, dikarenakan ada suatu revolusi yang berlangsung lama. Misal, Revolusi Industri di Inggris yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dari proses produksi tanpa mesin, hingga proses produksi menggunakan mesin. Perubahan seperti ini dianggap perubahan yang cepat, karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, yaitu adanya sistem hubungan antara buruh dan majikan.
Dapat dikatakan telah terjadi suatu revolusi, bila telah memenuhi beberapa syarat yang meliputi: 
  1. Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
  2. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
  3. Pemimpin mana dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan.
  4. Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut terutama sifatnya kongkrit dan dapat dilihat oleh masyarakat. Di samping itu diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak, misalnya perumusan suatu ideologi tertentu.
  5. Harus ada momentum, yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan. Apabila momentum keliru maka revolusi dapat gagal, contoh, Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan revolusi yang momentumnya amat tepat.

2. Perubahan direncanakan dan tidak direncanakan

Perubahan yang direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan biasanya menyebut para perencana sosial, yakni seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Dengan demikian, dalam konteks perubahan yang dikehendaki maka pada perencana sosial inilah yang akan memimpin masyarakat dalam merubah sistem sosialnya. Sebagai contoh untuk mengurangi kepadatan penduduk pemerintah mengadakan KB (Keluarga Berencana)
Perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak direncanakan sebelumnya dan di luar jangkauan masyarakat walaupun sebelumnya ada perencanaan atau perhitungan yang matang. Biasanya terjadi dalam bencana alam misal, di suatu desa di bangun jembatan namun beberapa kemudian terjadi gempa dan menyebabkan jembatan tersebut rusak sehingga akses jalan penghubung antar desa menjadi kacau.

3. Perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil

            Perubahan berpengaruh besar adalah perubahan yang akan membawa pengaruh yang besar pada masyarakat. Misalnya terjadinya proses industrialisasi pada masyarakat yang masih agraris. Di sini lembaga-lembaga kemasyarakatan akan terkena pengaruhnya, yakni hubungan kerja, sistem pemilikan tanah, klasifikasi masyarakat, dan yang lainnya.
            Perubahan berpengaruh kecil adalah perubahan yang tidak berpengaruh berarti bagi masyarakat. Misalnya, perubahan bentuk potongan rambut, tidak akan membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan tidak akan menye­babkan terjadinya perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Perspektif materialistis bertumpu pada pemikiran  Karl Marx sebagaimana dijelaskan oleh Harper (1989) menganggap bahwa moda produksi (force of production) merupakan pembentuk sistem sosial dan penyebab perubahan sosial. Perubahan sosial bisa disebabkan oleh faktor material baik berupa faktor-faktor ekonomi atau pun teknologi yang berhubungan dengan produktifitas ekonomi. Teknologi baru maupun moda produksi ekonomi mendorong perubahan pada aspek interaksi, organisasi sosial, kultur, kepercayaan, dan norma-norma.
Salah satu pemikir dalam kubu idealis adalah Weber berpandangan bahwa kapitalisme industri tidak bisa hanya dilihat sebagai perubahan yang disebabkan oleh aspek material seperti yang disebutkan Marx. Perspektif idealistik dilihat sebagai ide, nilai-nilai, dan ideologi yang menyebabkan perubahan. Ide terdiri atas pengetahuan dan kepercayaan-kepercayaan, nilai merupakan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan, dan ideologi. Ide merujuk pada pengetahuan dan kepercayaan, nilai merupakan anggapan terhadap sesuatu yang pantas atau tidak pantas, sedangkan ideologi berarti serangkaian kepercayaan dan nilai yang digunakan untuk membenarkan atau melegitimasi bentuk tindakan masyarakat.
Teori utama Pola Perubahan Sosial
menurut lauer, terdiri dari teori siklus dan teori perkembangan.
1.  Teori siklus
     Teori ini melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang terjadi pada sebelumnya. Para penganut teori siklus, melihat adanya sejumlah tahap yang harus dilalui oleh masyarakat.
2. Teori perkembangan
     Dalam perkembangan, perubahan diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu, seperti perubahan masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks. Masyarakat menggunakan peralatan yang terbuat dari seadanya melalui proses pembuatan secara manual. Teknologi ini kemudian berkembang menjadi teknologi yang canggih yang pada intinya bertujuan mempermudah pekerjaan manusia. Teori perkembangan di kenal dengan sebutan teori linier.

Daftar Baca Rujukan
Soekanto, Soerjono, 1987, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rajawali Press. Hlm.18
Maryati, Kun, 2007, SOSIOLOGI untuk SMA dan MA kelas XII-3, Jakarta, Erlengga. Hlm 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar